Prosa : Langit, Titip Bahagianya

 


Hai langit yang indah. Aku menulis ini bukan karena Engkau tak tau isi hatiku, tapi karena aku ingin segalanya Engkau dengar langsung dari aku –tentang perempuan itu.

Kalau boleh, langit, buat harinya selalu menyenangkan. Biar ia bangun dengan mata yang tenang dan hati yang senang. Biar langkahnya ringan, bahkan ketika dunia terasa berat.

Tolong jauhkan ia dari kecewa yang datang tiba-tiba dan ganti dengan pelukan hangat dari hal hal kecil yang ia suka.

Langit, engkau yang paling tau isi do'anya. Yang ia bisikkan dalam hening saat dunia sedang bising. Yang ia sembunyikan dalam senyum, padahal dadanya penuh harap yang tak berani ia ucapkan. 

Tolong kabulkan. Kalau perlu ambil bahagiaku, dan pindahkan padanya. Asal ia tetap utuh, aku rela jadi sisa sisa. 

Karena untuk perempuan ini, bahagianya harus selalu. Tak boleh sebentar. Tak boleh hanya sesekali. Bahagianya harus panjang umur, seperti harapanku untuk bisa mencintainya selalu, dengan sabar dan tulus yang tak pernah putus. 

Langit, jika segala yang kulakukan belum cukup, maka bantu aku mencintainya dengan cara Mu. Tunjukkan padaku jalan jalan kecil menuju hatinya. Bantu aku menjaga perempuan ini, bukan hanya agar ia tetap disini, tetapi agar ia tetap bahagia, meski suatu hari nanti aku tak bisa lagi berada di sampingnya. 

Dengan seluruh perasaan yang tak dimengerti dan tak bisa dijelaskan. Aku.


Ditulis oleh Ilhan Arya Wiangga. Sabtu, 05 Juli 2025, Gresik.

Komentar

Postingan Populer