Puisi : Setara

 



Mamak pernah bercerita;

Pahamilah, cinta tak pernah tunduk,

Bahkan pada mereka yang disebut penakluk.

Mengangkasa tinggi, seakan sepenuhnya terkendali,

Namun hidup dengan bekas luka yang sukar terobati.

Barangkali cinta,

butuh hati yang kuat untuk terus berdiri.


Bapak pernah berkata;

Mengertilah, bahwa hati ingin lebih sering mengembara,

Dari rimba satu ke rimba lainnya,

Dengan atau tanpa bekal kompas bernama berani.

Sebab cinta bukanlah perkara mudah didapati.

Jika pasrah adalah jalan terbaik di tengah belantara,

Barangkali hati,

butuh cinta yang ikhlas menerima untuk setara.


 Oleh Ilhan Arya Wiangga (Hans), 20 Oktober 2024.

Komentar

Postingan Populer