Puisi : Tempat Pulang


 

Tempat dimana aku diterima dengan utuh,

Tak dibiarkan terjatuh,

Atau mengeluh terlalu jauh.


Tempat dimana aku tak dibiarkan sendirian,

Cerita kita tulus didengarkan,

Ketakutanku dipeluk penuh kedamaian.

Tempat dimana aku merasa aman dan nyaman,

Dari pahitnya hidup yang membuatku tak ingin bertahan.


Tempat dimana aku bisa menjadi diriku yang sebenarnya,

Atas kasih sayang di dada,

Rumah ini tak bosan menerimaku apa adanya.


Sementara di tengah keramaian,

Mata minus ini tak letih menyisir pandangan,

Mencari barang yang telah lama hilang,

Menerka apa yang terlukis di ingatan,

Tentang rumah, dermaga terakhir untuk pulang.


Telah jauh kaki lemah ini melangkah,

Menyusuri banyaknya tempat singgah,

Namun tak ada yang sehangat rumah

Dalam memeluk seluruh gundah dan lelah.


Pada ruang kecil di kepalaku,

Penuh dengan kenangan masa lalu,

Tentang bagaimana dekapan mamakku,

Dan ribuan cerita indah bapakku,

Mampu menenangkan badai di hatiku.


Ketika dunia dengan jahatnya menjatuhkan perihnya kekecewaan,

Menggugurkan segenap harapan,

Hanya rumah lah yang menantiku lapang,

Tuk mengobati luka dalam perasaan.


Dewasa ini aku tersadar bahwa 

Kebahagiaan sederhana,

Ialah hidup dipenuhi cinta,

Serta disesaki do'a,

Hingga tiada ruang bagi nestapa,

Untuk berdahan di inti dada.


Oleh Ilhan Arya Wiangga (Hans), 04 Agustus 2024.

Komentar

Postingan Populer